https://vt.tiktok.com/ZSk3DbPFo/
GORESAN TENTANG KEADAAN TERKINI
DI SURGA KEDUA DI DUNIA “GEOPARK UNESCO” RAJA AMPAT
Salah satu daya Tarik sebuah daerah atau negara terletak pada kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya. Bahkan dengan ini, suatu negara dapat dikenal dunia. Selain itu potensi alam yang dimiliki dapat menjadi sumber kehidupan perekonomian bagi negara dan masyarakatnya. Pastinya dengan kekayaan alam yang dimiliki baik flora dan fauna, membuat wisatawan baik wisatawan domestic maupun wisatawan mancanegara datang untuk sekedar berwisata maupun menjadi investor. Keadaan ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar juga negara secara garis besar.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah kunjungan wisatawan tertinggi setiap tahun. Bahkan setiap tahun diperkirakan semakin naik dan bertambah. Menurut data BPS jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun terakhir (2024) mencapai 13,9 juta kunjungan. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan terbaik untuk berwisata.
Indonesia sebagai salah satu negara dengan kekayaan destinasi wisata baik flora dan fauna sering dijuluki dengan berbagai nama seperti :
1. paru-paru dunia ; karena memiliki hutan hujan tropis yang luas dan kaya akan keanekaragaman hayati, yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem global dan menyerap karbon dioksida
2. Surga Dunia (Heaven of Earth) ; Julukan yang diberikan karena keindahan alam Indonesia yang luar biasa baik dari keindahan pantai, gunung dan keindahan bawah laut
3. Negeri Seribu Pulau ; Menunjukkan banyaknya pulau yang membentuk wilayah Indonesia, serta keunikan budaya dan alam di setiap pulau
4. Negara Agraris ; Sebagian besar masyarakat Indonesia bermata pencaharian sebagai petani karena tanahnya yang subur
5. Negara Maritim ; Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang dikelilingi oleh laut, dan julukan lainnya..
Diperkirakan Penerimaan devisa Indonesia dari sektor pariwisata pada tahun 2024 mencapai 16,71 miliar USD, berdasarkan Laporan Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan IV Tahun 2024 yang dirilis oleh Bank Indonesia. Sektor pariwisata juga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan kontribusi sebesar 4.01% pada PDB pada kuartal ketiga tahun 2024. Dapat dikatakan bahwa Sector pariwisata memberikan sumbangsih besar dalam penerimaan negara. Kekayaan Indonesia baik warisan budaya dan alam sudah diakui dan masuk dalam daftar unesco. Diantaranya:
1. Taman Nasional Komodo: Ditetapkan pada tahun 1991, taman nasional ini terkenal dengan keberadaan komodo (kadal raksasa) dan pemandangan alam yang menakjubkan seperti Pulau Rinca, Pulau Padar, dan Pantai Pink.
2. Taman Nasional Ujung Kulon: Ditetapkan pada tahun 1991, taman nasional ini merupakan habitat bagi badak jawa dan memiliki keindahan alam seperti Pulau Peucang dan Pulau Handeuleum.
3. Taman Nasional Lorentz: Ditetapkan pada tahun 1999, taman nasional ini adalah kawasan taman nasional terbesar di Asia Tenggara yang meliputi Gunung Jaya Wijaya, gunung tertinggi di Indonesia, dan berbagai hewan langka seperti kasuari dan cendrawasih.
4. Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera: Ditetapkan pada tahun 2004, situs ini mencakup Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci-Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, yang memiliki keanekaragaman hayati yang kaya, termasuk spesies terancam punah seperti harimau sumatera
5. UNESCO Global Geopark yaitu Raja Ampat yang ditetapkan pada tahun 2023 yang merupakan pengakuan internasional atas keunikan geologi dan ekologi Raja Ampat, termasuk batuan tertua, keindahan bawah laut, dan keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Namun diatas semuanya itu, apa yang terjadi jikalau salah satu warisan yang diakui dunia ini rusak hanya karena cara pengolahan yang salah dari kekayaan alam yang dimiliki Seperti pengambilan sumber daya alam yang terus menerus dan tak terkendali ataupun tanpa izin, seperti penebangan hutan sembarangan, perburuan fauna yang dilindungi, kerusakan ekosistem bawah laut karena perburuan ikan-ikan dan terumbu karang dan yang paling parah adalah kerusakan lingkungan dan ekosistem yang disebabkan oleh keberadaan pabrik-pabrik ataupun pertambangan.
Pada kesempatan ini, saya membahas tentang poin kelima dari kekayaan alam yang dimiliki Indonesia yaitu tempat yang sering dijuluki surga dunia (heaven on earth) ataupun warisan alam yang indah yang diakui oleh umesco yaitu Raja Ampat (Unesco Global Geopark).
Penetapan Raja Ampat sebagai warisan dunia ini terjadi pada bulan September 2023 dalam pertemuan UNESCO di Marrakesh, Maroko. UNESCO mengakui Raja Ampat sebagai kawasan yang memiliki kekayaan alam luar biasa, baik di atas maupun di bawah laut, yang perlu dilestarikan.
Beberapa poin penting yang membuat Raja Ampat layak mendapat pengakuan ini adalah:
- Keunikan Geologi: Raja Ampat memiliki formasi karst yang unik dan batuan tertua.
- Keanekaragaman Hayati Laut: Raja Ampat adalah pusat segitiga terumbu karang dunia, dengan lebih dari 75% spesies karang dunia dan ribuan spesies ikan.
- Potensi Pariwisata Berkelanjutan: Penetapan ini diharapkan dapat mendorong pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di Raja Ampat, dengan melibatkan masyarakat lokal dan menjaga kelestarian alam.
Namun, gejolak yang terjadi mulai awal bulan juni sampai saat ini menjadikan nama raja ampat semakin menjadi sorotan populer salah satunya dalam social media. Tagar/hastag #saverajaampat menghiasi setiap postingan orang-orang menikmat social media. Namun, taukah kita apa yang sebenarnya terjadi?
Diinformasikan dalam berbagai media bahwa keindahan raja ampat sudah mulai terancam, hal ini disebabkan karena aktivitas pertambangan nikel dibeberapa daerah yaitu Pulau Gag, Pulau Manuran, Pulau Batang Pele, Pulau Kawe, dan Pulau Waigeo.
Banyak pihak yang pro dan kontra dengan keadaan pertamabangan Nikel di raja ampat ada yang mengatakan bahwa aktivitas tambang nikel ini berasal dari perusahaan-perusahaan yang masih belum jelas legalitasnya dan bahkan menurut kesaksian beberapa pihak juga pernah mendatangi lokasi namun di larang dan ada juga yang mengatakan bahwa izin dari pertambangan ini sudah dikantongi oleh perusahaan bahkan sudah ada cukup lama.
Menurut pengakuan dari pihak PT. Gag Nikel yang berlokasi di Pulau Gag, izin pengoperasian tambang sudah dimulai dengan kontrak karya tahun 1998, dan kegiatan pertambangan sangat mematuhi peraturan yang berlaku dalam arti perusahaan melaksanakan kegiatan pertambangan sesuai aturan dan tidak merusak ekosistem laut dan lokasinya berada agak jauh dari Kawasan geopark unesco serta pembuangan limbah pertambangan sudah dibuat sendiri tidak dibuang ke laut.
Desakan masyarakat baik dari Persatuan Masyarakat Pecinta Alam Papua (Greenpeace Indonesia) dan masyarakat Indonesia secara umum, untuk menghentikan aktivitas tambang dan mencabut izinnya sudah banyak diserukan dimana-mana. Dugaan eksploitasi alam dan ancaman kerusakan lingkungan dan ekosistem. Dari data Greenpeace Indonesia, aktivitas pertambangan di pulau Gag sudah mencapai luas kurang lebih 60 hektar, dan ini tergolong dapat mengancam ekosistem alam apalagi pulau Gag juga merupakan Kawasan konservasi penyu.
Masyarakat terus-menerus menyuarakan berbagai desakan kepada pemerintah baik melalui postingan/unggahan tentang Kondisi Raja Ampat dengan tagar-tagar maupun dengan berbagai postingan lain yang memaksakan pemerintah untuk segera turun tangan.
Tak berlangsung lama, pemerintah juga buka suara mengenai keadaan ini. Melalui Kementerian ESDM, dan pemerintah daerah, telah di konfirmasi bahwa pengoperasian tambang sudah diberhentikan untuk sementara menunggu keputusan dari pihak pemerintah pusat. Dan menurut kabar terbaru, izin dari 4 tambang nikel di raja ampat sudah ditarik dan diberhentikan karena terbukti melanggar ketentuan dan mangancam ekosistem. Namun, satu tambang nikel yang masih dapat beroperasi yaitu tambang nikel dari PT.Gag karena tergolong tidak melanggar aturan dan tidak mengacam keberlangsungan ekosistem. Perusahaan PT Gag juga mengonfirmasi bahwa lokasi tambang yang Nikelnya sudah diambil akan dilakukan penghijauan (Reboisasi) Kembali.
Kesimpulan dari tulisan say a ini, saya pribadi sangat antusias dengan berita yang sedang hangat saat ini khususnya tentang keadaan Kawasan Warisan Dunia Raja Ampat yang katanya keindahan alam dan kelangsungan ekosistem di dalamnya terancam. Raja Ampat juga merupakan suatu daerah yang menjadi cita-cita saya yang ingin saya kunjungi kedepan. Melihat pemandangan dan keidahan alamnya dari jauh membuat saya sangat tertarik untuk dating kesana. Namun, mendengar kabar ini, saya turut prihatin dan bersedih apalagi masyarakat di wilayah raja ampat yang selama ini hidup dengan keindahan alam dan laut, melihat kondisi daerah kebanggaannya rusak dan nyaris hancur. Saya sangat kagum dengan partisipasi masyarakat Indonesia secara umum yang menyikapi keadaan ini dan mendesak pemerintah untuk segera turun tangan. Dan saya juga bangga karena pemerintah tidak diam dan membiarkan keadaan ini berlarut-larut tanpa kejelasan. Saya merasa cukup penting peran pemerintah dalam hal seperti ini, agar setiap orang tidak sembarangan mengeksploitasi kekayaan alam hanya untuk kepentingan pribadi atau pihak-pihak tertentu. Dan pesan saya secara pribadi, perlu pemerintah tetap siap sedia menyikapi segala keadaan negaranya terlebih seperti keadaan yang mengancam warga negaranya, alam dan ekosistem lautnya dan hal-hal lain. Salah satunya seperti keadaan yang dialami oleh daerah kebanggaan kita yang sering dijuluki surga dunia yang diakui dunia. Semoga raja ampat akan tetap Panjang umur dengan segala kekayaan di dalamnya. Mari kita juga masyarakat berpegangan tangan Bersama pemerintah membangun dan memajukan negara kita NKRI. Bukan hanya pintar mengkritik, namun harus bisa beraksi dan belajar menjadi lebih baik.
Sumber foto : Google foto tentang Raja Ampat
Dibuat oleh : ADILLAH MEITRI ZEBUA
NPM : 2410302002
Email : adillah.meitri@student.uhn.ac.id
Mata kuliah : Isu dan Kebijakan Desentralisasi
Pengajar : Dr. BUDIMAN NPD SINAGA, SH, MH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar